MAKAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Selasa, 18 Oktober 2016 00:00
- Ditulis oleh Alison Subiantoro
- Dibaca: 10768 kali
Baca: Kisah Pr. Rasul 27:33-41
Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua mereka, memecah-mecahkannya, lalu mulai makan. (Kisah Pr. Rasul 27:35)
Bacaan Alkitab Setahun:
Markus 12-13
Makan sangat penting untuk menyambung kehidupan kita. Makan mungkin juga kegiatan yang paling banyak melibatkan indra kita. Ada sekurangnya tiga indra yang bekerja sekaligus ketika kita makan: pengecap (lidah), peraba (kulit), dan pencium (hidung). Ketika kita makan bakso, misalnya. Lidah kita menikmati gurihnya daging bakso dan kaldunya. Kulit mulut menikmati hangatnya kuah. Hidung kita mencium bau harum paduan daging, seledri, dan bawang goreng. Tak jarang bahkan indera penglihat (mata) ikut terlibat. Maka, makan bukan lagi sekadar kegiatan untuk menyambung kehidupan, melainkan juga kegiatan yang mendatangkan kenikmatan.
Selain kedua aspek itu, ada setidaknya dua aspek lain dari makan yang perlu kita ingat sebagai umat Allah. Pertama, ketika kita makan, kita diingatkan akan kasih dan penyertaan Tuhan. Fakta bahwa kita masih bisa makan adalah tanda nyata betapa Tuhan masih menjaga kita. Karena itu, sudah selayaknyalah kita, seperti yang Paulus lakukan, bersyukur kepada Tuhan setiap kali kita akan makan.
Aspek yang kedua adalah akan tanggung jawab yang Tuhan percayakan untuk kita kerjakan. Ketika Tuhan menganugerahkan berkat-Nya, pasti ada rencana yang hendak Dia kerjakan melalui kita. Demikian pula, ketika Tuhan memberkati kita dengan makanan, berarti masih ada tugas yang harus kita kerjakan bagi-Nya. Dalam kasus Paulus saat itu, untuk bisa memiliki kekuatan melanjutkan perjalanan hingga ke Roma dan melayani-Nya di sana. Dalam kasus kita hari ini, apakah itu?—ALS
MAKAN MENGINGATKAN KITA AKAN PENYERTAAN TUHAN
DAN TUGAS YANG DIA PERCAYAKAN UNTUK KITA KERJAKAN
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria