MENYAMBUT RAHMAT TUHAN
- Rincian
- Diterbitkan hari Sabtu, 24 Desember 2016 00:00
- Ditulis oleh Daniel K. Listijabudi
- Dibaca: 8532 kali
Baca: Lukas 1:26-38
Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu. (Lukas 1:38)
Bacaan Alkitab Setahun:
Wahyu 3-5
“Apa kata dunia?” Kalimat khas tokoh Nagabonar ini akan menohok relung hati apabila Anda atau anak perempuan Anda mengalami situasi seperti Maria. Memang Maria akan menjadi Bunda Tuhan, namun stres yang harus ditanggungnya berat bukan buatan. Ia harus tegar menanggung aib di mata, mulut, dan hati orang yang sering tampil bak pisau tajam bagi hati. Namun cobalah bayangkan, betapa berbeda kisah dan makna iman dalam Natal, bila Maria menolak resiko cibiran semacam ini.
Maria adalah seorang yang rela dan berani menanggung ketegangan di antara rahmat dan aib kesalahpahaman sosial. Ia bersedia diolah Allah sehingga kemudian mendatangkan kesejahteraan besar bagi umat manusia. Maria menjadi contoh hidup beriman yang tahu persis bahwa anugerah terjalin rapat dengan risiko.
Apa rahasia sikap iman semacam ini? Ada dua hal. Pertama, Maria sadar diri (“sesungguhnya aku adalah hamba Tuhan”). Kedua, ia sadar akan Tuhan yang memiliki hidupnya (”jadilah padaku menurut perkataan-Mu”). Lihatlah kemudian, Allah tidak hanya menawarkan panggilan kepada Maria, namun juga merahmatkan penguatan, dalam hal ini melalui peristiwa mukjizat bagi Elisabet. Inilah berkat bagi orang yang tulus dan terbuka menggumuli kehendak Tuhan, ia akan mendapatkan penguatan di sepanjang jalan.
Dalam kancah kehidupan yang puspa warna ini, apakah panggilan kita? Kiranya kita menjadi entah Maria entah Elisabet. Bahkan semoga, kita adalah sekaligus kedua-duanya! —DKL
BARANGSIAPA DIPANGGIL TUHAN ... AKAN MELIHAT TANDA HERAN.
MESKIPUN JALAN TURUN NAIK, MENGAKU JALAN TUHAN BAIK.
—Nyanyian Rohani
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria