TIDAK MENAJISKAN DIRI
- Rincian
- Diterbitkan hari Minggu, 19 November 2017 00:00
- Ditulis oleh Agus Santosa
- Dibaca: 15142 kali
Baca: Daniel 1:1-8
Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya.... (Daniel 1:8)
Bacaan Alkitab Setahun:
Roma 1-3
Semasa kecil, teman-teman saya di kampung tidak suka dan risi bersentuhan dengan anjing. Kata mereka, anjing itu najis. Najis adalah keadaan kotor yang menjadi penyebab terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Tuhan. Itulah yang diyakini teman-teman saya, dan keyakinan itu memagari mereka untuk tidak menajiskan diri.
Ketika Yerusalem diserbu Nebukadnezar, para pemuda terbaik yang pintar dan tidak bercela dibawa ke Babel. Anak-anak muda yang cakap itu dididik di dalam istana. Mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim. Setiap hari diberi pelabur atau ransum dari santapan raja dan anggur yang diminum raja. Mereka dididik selama tiga tahun untuk kemudian bekerja melayani raja, termasuk Daniel. Namun Daniel tidak mau menyentuh santapan dan anggur yang diminum raja. Makanan dan minuman raja itu diyakininya najis, menghalanginya beribadah kepada Tuhan karena biasanya sudah dipersembahkan kepada dewa-dewi yang diyakini memberikan keberhasilan kepada raja. Daniel tahu cara memagari dirinya dari kenajisan, ia lebih memilih makan sayur dan minum air saja.
Apa yang kita yakini menghalangi ibadah kita kepada Tuhan seharusnya memagari kita dari kenajisan. Keyakinan itu membuat kita tahu apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan. Jika kita tahu bahwa mencuri adalah dosa, keyakinan itu akan memagari kita untuk tidak mencuri, tidak menerima suap atau korupsi. Setiap orang percaya seharusnya tidak menajiskan diri dengan “memakan” milik orang lain, apa pun modusnya.
—ASA/www.renunganharian.net
APA YANG KITA YAKINI AKAN MENATA SIKAP
DAN TINDAKAN KITA SEHARI-HARI
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria