KENYANG BARENG
- Rincian
- Diterbitkan hari Selasa, 22 Maret 2022 00:00
- Ditulis oleh Pipi Agus Dhali
- Dibaca: 8850 kali
Baca: MARKUS 6:30-44
Lalu mereka semuanya makan sampai kenyang. (Markus 6:42)
Bacaan Alkitab Setahun:
Hakim-hakim 1-2
Kapankah seseorang menjadi egois? Orang yang sedang memikirkan kebutuhannya sendiri adalah kandidat yang paling berpotensi. Yang ada dalam benaknya cuma dirinya dan kebutuhannya. Pikirannya hanya tentang bagaimana kebutuhannya terpenuhi. Secepatnya. Sementara orang lain dianggap seperti tidak ada. Dipinggirkan. Diabaikan. Dimanfaatkan. Atau malah bisa jadi dikorbankan. Itulah ulah si egois, bukan?
Melalui mukjizat pemberian makan kepada ribuan orang, Yesus menunjukkan kepada murid-murid-Nya tentang pentingnya menyadari dan mengutamakan kebutuhan bersama. Walaupun sedang lapar-laparnya, belum sempat makan (ay. 31), namun, alih-alih hanya memenuhi kebutuhannya sendiri, Yesus mengajak mereka untuk memenuhi kebutuhan makanan dari semua orang lebih dulu. Hasilnya? “Semuanya makan sampai kenyang!” (ay. 42). Tentu saja, termasuk 12 murid itu sendiri terpenuhi kebutuhan perutnya yang minta diisi.
Situasi genting di masa pandemi ini mengingatkan kita akan betapa seriusnya efek domino dari kehidupan ini. Menyadari dan mengutamakan kesehatan semua orang atau keselamatan masyarakat sungguh penting. Hukumnya begini, jika kita ingin selamat, semua harus selamat. Jika ada satu orang saja yang egois, susah diatur, mau untung, atau nyaman sendiri, maka ia sedang mendatangkan petaka bagi semua. Secara langsung maupun tidak, ia sedang menyebarkan bencana. Akhirnya, itu juga petaka bagi dirinya sendiri. Jadi, kita memang harus tinggalkan keegoisan. Kita harus saling menjaga dan saling menolong demi kesejahteraan semua.
—PAD/www.renunganharian.net
MENGUTAMAKAN KESEJAHTERAAN SEMUA,
ITULAH CARA TERBAIK MENYEJAHTERAKAN DIRI SENDIRI
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.
Rek. BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Pelayanan Gloria